Rusia adalah negara berdaulat yang terletak di sebelah timur benua Eropa dan utara Asia. Rusia memiliki wilayah dengan luas 17.125.200 km2 yang menjadikan Rusia sebagai negara terluas di dunia, dimana luas wilayah negara ini mencakup dari seperdelapan luas daratan di bumi. Rusia pun menjadi salah satu negara penghasil minyak dan gas alam terbesar di dunia yang menjadi salah satu penopang utama perekonomian negara ini. Selain penghasil komoditas yang penting bagi dunia, Rusia juga dikenal sebagai negara berteknologi canggih dalam menciptakan senjata militer atau perang, dimana Rusia pun biasa kita kenal dari film – film sebagai salah satu saingan Amerika Serikat dalam berbagai hal, terutama senjata perang. Namun, dalam sejarah, Rusia ternyata memiliki senjata – senjata perang yang dikenal sangat mengerikan bagi lawannya. Berikut adalah Senjata Perang Mengerikan Milik Rusia
RS-28 Sarmat Nuclear Missile Ketika NATO menyatakan memiliki senjata nuklir “Satan 2”, kita bisa mengerti perasaan siapa saja yang akan merasa tidak nyaman (bahkan ngeri) dengan kenyataan bahwa ini adalah bagian dari sistem peluncuran senjata yang bisa ditembakan kebagian bumi manapun. RS-28 adalah senjata yang mulai dikembangkan pada tahun 2011 dan diharapkan dapat beroperasi secara aktif pada tahun 2018. Dikatakan, Rs-28 memiliki bobot seratus metriks ton dengan kisaran 6.200 mil. Yang lebih penting lagi, misil ini dilengkapi dengan teknologi “Stealth” (Mode Sunyi - Sembunyi) yang canggih, sehingga target tidak akan dapat mengetahui kedatangannya. Menurut militer Rusia, ledakan dari misil ini sangatlah “ekstrim”, sehingga dikatakan bahwa satu misil saja bisa menghancurkan semua wilayah Prancis, atau seperti yang mereka katakan lebih jelas, Texas.
Katyusha Rocket Launcher Pada bulan Juni 1941, ketika invasi Jerman yang ketiga, hanya ada 40 unit Katyusha yang dibuat di Uni Soviet. Dan pada tahun 1943, sekitar 3237 unit Katyusha yang beroperasi. Dilihat dari beberapa penyangga roket bersiku yang digunakan, awalnya akan terlihat sangat tidak efisien. Namun faktanya, mereka menggunakan penyangga dengan artileri (roket) yang dikalibrasikan dengan tepat, sehingga senjata ini menjadi sangat ekonomis. Dengan bobot yang relatif ringan, membuat reposisi setelah melakukan tembakan menjadi lebih mudah yang membuat musuh kewalahan saat diserang ataupun melakukan serangan balasan. Jangkauan maksimum dari Katyusha adalah 6 mil, meskipun tidak memadai dalam hal presisi bidikan, namun Katyusha tetap menjadi senjata yang mengerikan bagi para tentara Jerman, yang menjuluki senjata ini “Stalin’s Organ”.
The Mosin-Nagant Rifle Senjata ini adalah senjata pilihan para Sniper (penembak jitu) Tentara Merah selama Perand Dunia ke-2. Bahkan pada masa – masa awal perang, ketika kekalahan dari para tentara Jerman, para Sniper yang memakai senjata ini tetap mampu memberi para tentara Jerman beberapa korban jiwa yang menyedihkan. Dalam laporan Nasional, sebuah penyergapan pada bulan September 1941 menyatakan beberapa Sniper menembaki 75 korban pada 1 resimen pasukan infanteri Jerman. Ini adalah pembelajaran kemenangan yang sulit bagi Soviet, mengingat bahwa inilah senjata yang digunakan seorang tentara Finlandia yang disebut Simo “White Death” Hayha (Kematian Putih) untuk membunuh 542 tentara Soviet pada tahun 1939-1940.
UNTUK KELANJUTAN NYA SILAHKAN DI KLIK
0 komentar:
Posting Komentar